General Motors Menutup Produksi di Sebagian Besar Pabrik di Amerika Utara

 gm menutup produksi di sebagian besar pabrik di amerika utara

General Motors akan menutup produksi di sebagian besar pabriknya di wilayah Amerika Utara selama satu atau dua pekan mulai pekan depan. Manajemen harus mengambil keputusan ini karena pabrik kekurangan chip.

Pasokan chip berkurang selama beberapa bulan terakhir. Perusahaan pun terkendala dalam proses produksi kendaraan bermotor dan merusak rencana secara keseluruhan.

General Motors dan pembuat mobil lainnya sangat berharap kekurangan chip sebagian besar wilayah ini bisa terselesaikan secepatnya. Akan tetapi lonjakan kasus Covid, terutama di Asia Tenggara, di mana banyak produsen chip berbasis di kawasan ini, telah menciptakan masalah yang memburuk bagi produsen mobil.

Hanya segelintir kecil pabrik GM yang akan tetap beroperasi selama jeda tersebut. Pabrik-pabrik tersebut membuat mobil jenis SUV dan pickup ukuran penuh, serta beberapa mobil sport, seperti Camaro dan Corvette. Ini karena GM memprioritaskan chip yang dimilikinya untuk kendaraannya yang paling populer dan menguntungkan bagi perusahaan.

Namun, beberapa kapasitas produksi pickup dan SUV yang besar akan terpengaruh oleh penutupan beberapa pabrik tersebut.

Pasokan chip yang ketat telah menyebabkan persediaan terbatas untuk kendaraan baru di GM dan di seluruh industri. Pada gilirannya mendorong harga mobil ke rekor tertinggi. Hampir semua pembuat mobil besar memiliki rencana produksi terbatas sebagai metode untuk mengatasi kekurangan pasokan chip ini.

“Selama penutupan ini, kami akan memperbaiki dan mengirimkan kendaraan yang belum selesai dari beberapa pabrik yang terdampak, termasuk Fort Wayne dan Silao ke dealer, untuk membantu memenuhi permintaan pelanggan yang kuat untuk produk kami,” ungkap seorang juru bicara perusahaan.

Meski demikian, GM yakin dengan kemampuannya menemukan solusi agar meminimalkan dampak pada kendaraannya. “Meski situasinya tetap kompleks dan tidak pasti, kami tetap yakin dengan kemampuan tim untuk terus menemukan solusi kreatif untuk meminimalkan dampak pada kendaraan saat permintaan tinggi dan kapasitas terbatas,” katanya.

Kelangkaan chip ini tak hanya menimpa GM. Seluruh produsen kendaraan bermotor mengalaminya. Yang tak menemukan solusi akhirnya memutuskan untuk menutup sementara pabrik mereka. Di antaranya yang memutuskan menutup pabrik adalah Toyota Thailand.

Ford mengatakan bulan ini akan menutup sementara pabrik truknya. Toyota dan saingan Jepang Nissan Motor Co juga telah mengumumkan penyesuaian produksi.

Komentar